Lima orang pemancing dan seorang pengemudi kapal jukung terombang-ambing di perairan Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Sabtu (9/10/2022) petang. Mesin kapal itu mati saat mereka perjalanan kembali ke darat.
Khoirul Anwar, satu di antara pemancing mengatakan bahwa mereka berada di sebelah barat Ujung Pangkah. Tepatnya di titik koordinat 6°48’37.2″S 112°32’25.1″E. Kapal mereka berwarna biru dan pengemudi kapal sudah menurunkan jangkar supaya kapal tidak terbalik.
“Kami berangkat dari Delegan. Saat perjalanan pulang, sudah setengah perjalanan, sekitar jam satu siang, tiba-tiba (mesin kapal) berhenti,” kata Khoirul saat melapor ke Radio Suara Surabaya.
Menurut Khoirul, tidak ada kerusakan di badan kapal. Pengemudi kapal sudah berusaha memperbaiki mesin kapalnya, tapi tak kunjung membuahkan hasil.
“Kami sudah berusaha menghubungi rekan yang di daratan. Sekitar setengah jam yang lalu sudah berangkat, tapi belum sampai. Mungkin karena badai. Ombaknya sangat tinggi,” ujarnya.
Saat ini keenam orang tersebut sudah menyalakan lampu navigasi kapal sembari menunggu pertolongan datang.
Iptu Guntur Panit Polair Polda Jatim meminta mereka tetap menurunkan jangkar dan menunggu. “Jangan ke mana-mana. Kita bergerak ke posisi. Handphone pakai WhatsApp saja. Jaga baterai,” kata Guntur.
“Kami tetap bergerak malam ini juga,” tambahnya.
Guntur optimis para korban dapat tertolong karena kapal jenis jukung mampu bertahan di atas perairan.
Menurut Guntur, posisi para korban tidak terlalu ke tengah laut. Namun karena cuaca buruk, tim penolong harus mengendarai speedboat supaya bisa ke lokasi tersebut.
Pada pukul 18.25 WIB, perbekalan para korban tinggal air minum dan roti.(iss)